Friday 30 December 2011

Kemiskinan di Jakarta Melonjak Kembali


Zona Malam - Keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menekan angka kemiskinan selama empat tahun berturut-turut ternyata terpatahkan pada tahun 2011 ini. Angka kemiskinan meningkat kembali menjadi 363.000 orang dari total penduduk Jakarta yang saat ini mencapai 9,61 juta jiwa.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan bahwa pada tahun 2011 ini angka kemiskinan kembali meningkat sebesar 3,75 persen atau menjadi 363.000 orang dari jumlah angka kemiskinan pada tahun 2010 sebesar 312.000 orang.

"Memang pada tahun ini angka kemiskinan kembali meningkat. Tapi kami akan terus berupaya untuk menekan angka tersebut," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, saat jumpa pers Catatan Akhir Tahun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Balaikota, Jakarta, Sabtu (31/12/2011).

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak 405.000 orang dan turun menjadi 379.000 orang pada tahun 2008. Selanjutnya, pada tahun 2009 kembali turun ke angka 323.000 dan terus menurun pada tahun 2010 menjadi 312.000 orang.

Menurutnya, angka kemiskinan di Jakarta kembali meningkat karena didorong oleh peningkatan harga bahan kebutuhan pokok yang kian melambung. Meningkatnya angka kemiskinan ini juga menjadi salah satu pemicu tingginya angka kriminalitas di Ibu Kota. "Peningkatan harga kebutuhan pokok ini mengakibatkan naiknya angka kemiskinan di Jakarta. Untuk tahun depan, diharapkan tidak naik lagi," tandasnya.

Memasuki periode akhir masa baktinya, Foke mengaku belum puas akan perbaikan di Jakarta yang sudah ada sekarang. Oleh karena itu, ia bertekad untuk berupaya lebih keras demi warga Jakarta. "Tahun 2012 ini merupakan tahun terakhir masa kepemimpinan. Saya belum puas dengan program perbaikan di Jakarta," kata Gubernur DKI.

Selanjutnya, ia memaparkan program kerja unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2012. Prioritasnya tetap fokus pada program penanganan bencana banjir, khususnya banjir rob di Jakarta Utara dan perbaikan infrastruktur.

Menurut Foke, penanganan banjir rob di kawasan utara ini harus menyeluruh agar daerah-daerah yang rawan tersebut tidak lagi tergenang. "Dalam penanganan saat ini, mungkin warga di Kapuk Muara akan terbebas, tapi di Kamal masih tergenang. Harusnya tidak seperti itu. Jadi, mesti diperbaiki. Tanggul Marunda akan disempurnakan ke depan. Sekarang baru ada 300 meter," paparnya.

Sementara itu, untuk penanganan banjir rob jangka panjang, Foke sangat mengedepankan pembangunan giant sea wall atau tanggul raksasa di Teluk Jakarta. Ia menegaskan bahwa persiapan masterplan akan segera dilakukan mulai tahun depan. "Tahun depan itu pembuatan masterplan tanggul raksasanya, bukan mulai proyeknya ya," ujar Foke. (kcm/ari)
 
http://www.jakartapress.com/
DI LIKE YA GAN

No comments:

Post a Comment